Rabu, 1 Januari 2014



        Menebar Energi Positif Di Tengah Sesaknya Peradaban


        Begitulah gaya Barrack Obama yang terkenal selalu santai, sangat humoris, dan murah senyum, namun tetap tegas dan berwibawa. Bukan hanya dalam kehidupan rumah tangga, dalam menjalankan roda pemerintahanpun gaya khas itu tak lekang ia tinggalkan. Naiknya tokoh besar itu menjadi presiden di negara nomor satu tersebut, tak membuat keluarganya berantakan. Obama mampu terus membawa bahtera rumahtangganya yang harmonis dan penuh dengan keceriaan menuju ending yang happy (happy ending). Tapi, membawa rumahtangga yang ceria sekaligusmelayani publik dengan tulus seperti yang dilakukan peraih Nobel Perdamaian 2009 tersebut tidaklah mudah. Butuh suatu bumbu rahasia yang membuat presiden berkulit hitam pertama di negara Paman Sam tersebut selalu tersenyum di depan segudang masalah dunia yang harus diselesaikan.

Energi Positif

        Ibarat minuman sirup yang kurang gula, rasanya akan hambar. Begitu juga kehidupan ini, jika tidak ada "bumbu penyedap", rasanya akan hambar, membosankan, dan tanpa gairah dalam menjalaninya. Tanpa penyeimbang "pemanis' dan "penyedap", semangat hidup akan hilang. Bahayanya, hal ini dapat menjadikan stress. Untuk mengatasinya, seseorang harus menyadari bahwa menjalani kehidupan ini harus bahagia. Jika sudah bahagia, menggapai prestasipun tak sulit dilakukan.
        Saat ditanya oleh media agar tidak bosan, Gita Gutawa, penyanyi dan artis, memberikan keterangan "Waktu aku di pesawat menuju ke Itali selama8 jam, aku booring banget. Biar gak bosen, aku dengerin musik atau kalau gak, senyum-senyum sendiri sambil lihat kaca. Karena, senyum itu memberikan aura positif pada diri sendiri dan orang disekitar kita lho," ujarnya.
        Ya, tersenyum. Senyuman yang tulus keluar dari hati akan memberikan nuansa keheningan, kenyamanan, ketenangan, dan nuansa yang tentunyajauh lebih santai dan rileks. Selain itu, anak yang dibesarkan dengan pujian dan senyuman yang tulus, tak hanya menjadi anak yang ceria, tetapi juga berpikiran terbuka, menghargai sesama, dan mencoba untuk selalumemberikan senyuman dari hati sehingga memberikan energi positif kepada orang yang ada disekitarnya. Otomatis, orang yang ada disekitarnya akan merasa dirinya dihargai oleh orang lain.
        Nah, darisitu orang ini akan belajar menghargai juga kepada lingkungan sekitarnya. Selain itu, dalam suatu hadits Rasulullah SAW disebutkan:"Tabassamuka fii wajhi akhiika shodaqotun", yang artinya:Senyummu yang kau tunjukkan kepada saudaramu adalah sedekah. Jadi, tidak ada ruginya apabila setiap insan di dunia ini menebar energi positif sekaligus bersedekah. Fakta juga membuktikan bahwa tersenyum hanya membutuhkan 17 otot-otot saja, sedangkan cemberut membutuhkan 24 otot-otot yang menegang.Begitu jauh bedanya. Apalagi kata para dokter modern sekarang ini, agar tidak cepat tua dan keriput adalah menjauhi marah-marah dan sering-sering tersenyum.
         Bertemu dan berbicara dengan orang lain sambil tersenyum dan memuji akan mendatangkan energi positif bagi orang lain, disinyalir akan mampu mendongkrak hormon bahagia dan menyejukan hati. Suasana positif ini dapat memproduksi energi kreatif untuk terus berkarya dalam lingkungan yang bahagia.
         Jarang orang menyadari, senyuman tulus memiliki fungsi yang mampu memproses unsur kimiawi dan psikologis tubuh manusia menjadi positif, seperti vitamin ampuh yang akan membangun dan mempertahankan kemampuan dalam bidang positif. Apalagi ditengah negara yang penuh sesak dan masalah ini, jarang ada orang yang mampu mengatasinya dengan positif, sehingga masalah yang ada di depan mata akan menumpuk dan tidak akan pernah selesai. Sehingga, peran utama energi positif dalam hal ini sangat dibutuhkan ditengah sesaknya peradaban milenium kita ini.
         Manfaat tersenyum ditengah masyarakat:
*Membantu mengurangi ketegangan
*Memberi sudut pandang berbeda dan nuansa melihat segala sesuatu tak selalu buruk
*Mengurangi stress
*Membantu membuka pertahanan diri saat terjadi konflik, sehingga tak saling menyalahkan
*Memperbaiki mood, sehingga membuat kita lebih toleran untuk berkompromi
*Membuat hubungan antar sesama makin erat
*Membuat interaksi sehari-hari lebih playfull dan nyaman
         Jadi tunggu apalagi untuk menebar energi positif sekaligus bersedekah melalui tersenyum? Selamat tersenyum! Selamat menebar energi positif!

PS: Tulisan ini saya buat tiga setengah tahun yang lalu, artikel pertama saya, saat masih kelas 3 SMP. Menariknya, saya kirimkan ke harian Jawa Pos Radar Madura, dan dimuat! Saya senang bukan kepalang kala itu. #nostalgia…